Sunday, August 9, 2009

ISA - Syuraih Al Qadli - Ali Bin Abi Thalib


ISA - Syuraih Al Qadli - Ali Bin Abi Thalib

"Ada orang yang bertanya kepada Syuraih, 'Bagaimana anda mendapatkan ilmu ini?.'
Dia menjawab, 'Dengan bermudzakarah bersama para ulama; Aku mengambil dari
mereka dan mereka mengambil dariku" (Sufyan al-Ausi)


Sejarah Peradilan Islam telah bergelimang dengan sikap Syuraih yang menawan dan
berkibar dengan ketundukan kalangan elit dan awam kaum Muslimin terhadap
syari'at Allah yang ditegakkan Syuraih dan penerimaan mereka terhadap hukum-hukum
Nya.

Tersebut kisah bahawa suatu hari Ali bin Abi Thalib RA kehilangan baju besinya yang sangat disukainya dan amat berharga baginya. Tidak lama dari itu, dia menemukannya berada di tangan orang kafir dzimmi. Orang itu sedang menjualnya di pasar Kufah.

Ketika beliau melihatnya, beliau mengetahui dan berkata,
"Ini adalah baju besiku yang jatuh dari unta ku pada malam anu, di tempat anu."
Lalu kafir Dzimmi itu berkata, "Ini adalah baju besiku dan sekarang ada di tanganku, wahai Amirul mu'minin."

Lalu Ali berkata, "Itu adalah baju besiku, aku belum pernah menjualnya atau memberikannya kepada siapapun, hingga kemudian bisa jadi milik kamu."
Lalu orang kafir itu berkata, "Mari kita putuskan melalui seorang Hakim kaum Muslimin."
Lalu Ali berkata, "Kamu benar, mari kita ke sana."


Kemudian keduanya pergi menemui Syuraih al-Qadli, dan ketika keduanya telah berada di tempat persidangan, Syuraih berkata kepada Ali RA, "Ada apa wahai Amirul mu'minin?."
Lalu Ali menjawab, "Aku telah menemukan baju besiku di bawa orang ini, baju besi itu telah terjatuh dariku pada malam anu dan di tempat anu. Kini ia telah berada di tangannya tanpa melalui jual beli ataupun hibah."

Lalu Syuraih berkata kepada orang kafir itu, "Dan apa jawabmu, wahai orang laki-laki?."
Lalu dia menjawab, "Baju besi ini adalah milikku dan ia ada di tanganku tapi aku tidak menuduh Amirul mu'minin berdusta."

Maka Syuraih menoleh ke arah Ali dan berkata,
"Aku tidak meragukan bahwa anda adalah orang yang jujur dalam perkataanmu, wahai Amirul mu'minin, dan bahwa baju besi itu adalah milikmu, akan tetapi anda harus mendatangkan dua orang saksi yang akan bersaksi atas kebenaran apa yang anda tuntut tersebut."

Lalu Ali berkata, "Baiklah! Budakku Qanbar dan anakku al-Hasan akan bersaksi untukku."
Maka Syuraih berkata, "Akan tetapi kesaksian anak untuk ayahnya tidak boleh, wahai Amirul mu'minin."
Lalu Ali berkata, "Ya Subhanallah!! Orang dari ahli surga tidak diterima kesaksiannya!! Apakah anda tidak mendengar bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "al-Hasan dan al-Husain adalah dua pemuda ahli surga."

Lalu Syuraih berkata, "Benar wahai Amirul mu'minin! namun aku tidak menerima
kesaksian anak untuk ayahnya."
Setelah itu Ali menoleh ke arah orang kafir itu dan berkata, "Ambillah, karena aku tidak mempunyai saksi selain keduanya."

Maka kafir Dzimmi itu berkata,
"Akan tetapi aku bersaksi bahwa baju besi itu adalah milikmu, wahai Amirul mu'minin."
Kemudian dia meneruskan perkataannya,
"Ya Allah! Ada Amirul mu'minin menggugatku di hadapan hakim yang diangkatnya sendiri, namun hakimnya malah memenangkan perkaraku terhadapnya!! Aku bersaksi bahwa agama yang menyuruh ini pastilah agama yang haq. Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah Hamba dan utusan Allah."
Ketahuilah wahai Qadli, bahwa baju besi ini adalah benar milik Amirul mu'minin. Aku mengikuti tentera yang sedang berangkat ke Shiffin (Suatu daerah di Siria, di sana terjadi peperangan besar antara Ali dan Muawiyah RA) lalu menemukan baju besi terjatuh dari unta berwarna abu-abu, lalu memungutnya."

Maka Ali RA berkata kepadanya,
"Karena engkau telah masuk Islam, maka aku menghibahkannya kepadamu, dan aku
memberimu juga seekor kuda."

Dan belum lama dari kejadian ini, orang kafir itu ternyata ditemukan mati syahid saat
ikut berperang melawan orang-orang Khawarij di bawah bendera Ali, pada perang
Nahrawan. Orang itu amat bersemangat dalam berperang hingga dia mati syahid.

Begitulah tingginya nilai keadilan di dalam Islam..Walaupun seorang Kafir menentang Khalifah. MESTI ada bukti yang kukuh!. Dalam Islam, jika ingin mendakwa mesti ada bukti. Saksi yang dibawa oleh Saidina Ali RA walaupun dikalangan ahli surga,seperti yang disebut Rasullallah, tapi tetap tidak diterima jika tiada bukti yang kukuh. Segala persoalan/pertuduhan mestilah dibuktikan di mahkamah.

Islam dah mengajar kita tingginya nilai KEADILAN di dalam Islam, sehinggakan seseorang Kafir itu memeluk Islam kerana nilai Agama Islam itu sendiri.

Setiap yang bersalah "MESTILAH DIBICARAKAN!!"

Seseorang itu tidak dianggap bersalah sehinggalah dibuktikan bersalah!!

:author faethal

Selanjutnya...

Ringkasan...

Labels: ISA

Posted by CCEO PulakDah

No comments:

follow on fb

share

Share |

BLOGGER PERAK

BLOG BLOG PANAS

BLOG PIMPINAN PAS/PR

BLOG MUSLIMAT

Blog Masjid

Blogroll

Archives

Related Posts with Thumbnails

Header bergerak